Tuesday , March 19 2024
Pengertian Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Aturan Tingkatan Tujuan Penamaan Ilmiah

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup, Aturan, Tingkatan dan Tujuan Penamaan Ilmiah

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup, Aturan, Tingkatan dan Tujuan Penamaan Ilmiah. Penggolongan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan tingkatan dan cara memberi nama ilmiah ilmiahnya. Saat ini kita tinggal di alam semesta yang luasnya hingga kini belum terhitung secara pasti. Disini, manusia tidak hidup sendiri. Ada banyak spesies dan makhluk hidup lain yang diciptakan tuhan sebagai penghuninya dan membuat kita harus berbagi satu sama lain. Jumlah makhluk-makhluk ini belum diketahui ada berapa banyak. Karena setiap waktu selalu ditemukan spesies-spesies makhluk baru yang sebelumnya belum pernah ditemukan.

Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup

Adanya berbagai macam jenis makhluk hidup di dunia membuat kita akan kesulitan dalam membedakan maupun mengingatnya. Maka dari itu ada sistem yang digunakan untuk membedakan keanekaragaman makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup adalah kegiatan yang dalam penerapannya dilakukan untuk mengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokan-pengelompokan tersebut berdasar pada kesamaan ciri ataupun perbedaan fisik yang ditemukan pada setiap makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup dilakukan dengan pendataan mengenai dasar ukuran, manfaat, dan juga habitat dari setiap makhluk hidup.

Ilmu yang mempelajari klasifikasi ilmiah makhluk hidup adalah ilmu taksonomi. Keilmuan ini diprakarsai oleh ilmuwan asal Swedia bernama C. Linnaeus. Ilmuwan ini mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok paling dasar. Yaitu animalia atau hewan, dan vegetabilia atau tumbuhan. Linnaeus juga membuat klasifikasi makhluk hidup dengan urutan dari yang paling atas hingga paling bawah seperti berikut:

  1. Kingdom
  2. Filium (Hewan) / Divisio (Tumbuhan)
  3. Klass
  4.  Ordo
  5. Famiia
  6. Genus
  7. Spesies

Aturan Umum Pemberian Nama Ilmiah pada Makhluk Hidup

Dalam pengelompokannya, diperlukan nama-nama ilmiah. Pemberian nama ilmiah yang ditujukan pada makhluk hidup baru diambil dari nama genus dan spesies makhluk tersebut. Berikut adalah aturan umum yang digunakan para peneliti dalam pemberian nama ilmiah pada makhluk hidup yang ditemukan:

  • Nama yang digunakan menggunakan bahasa Latin.
  • Terdiri atas dua kata. Kata pertama adalah nama dari genus dan kata kedua adalah nama dari spesies.
  • Nama ilmiah dapat ditulis dengan huruf cetak miring maupun diberi garis bawah.
  • Huruf pertama yang ada di kata pertama (nama genus) menggunakan huruf kapital.
  • Keseluruhan huruf pada kata kedua (nama spesies) tidak perlu menggunakan huruf kapital. Cukup dengan huruf biasa (kecil)

Kita akan ambil contoh penulisan nama ilmiah untuk tumbuhan padi yaitu Oryza sativa. Dimana Oryza adalah nama genus, sedangkan sativa adalah nama spesies dari padi.

BACA JUGA: JENIS SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN

Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup

Linneaus juga membuat pernyataan mengenai pengelompokan makhluk hidup atas berbagai tingkatan. Daftar tingkatan klasifikasi makhluk hidup ini terdiri atas 7 tingkatan dari yang paling tinggi hingga paling spesifik atau rendah. Berikut adalah daftar tujuh tingkatan klasifikasi makhluk hidup:

Kingdom

Kingdom dapat juga disebut regnum. Kingdom merupakan tingkatan paling tinggi yang ada pada klasifikasi makhluk hidup. Ada dua klasifikasi umum yang ada pada kingdom. Yaitu binatang yang masuk dalam kingdom Animalia dan tumbuhan yang masuk dalam kingdom Plantae.

Filum (Diviso)

Filum dapat disebut juga Diviso. Nama umum dari filum juga disebut sebagai keluarga besar. Filum adalah ciri-ciri yang ada pada sebuah kingdom. Dikelompokkan menjadi beberapa filum sesuai dengan ciri-ciri yang ada. Salah satu contoh jenis filum pada hewan adalah filum Arthropoda, filum jenis ini memiliki ciri-ciri kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras. Ada pula filum chordata, yang memiliki ciri bertulang belakang.

Kelas

Kelas adalah tingkatan klasifikasi yang berada di bawah filum atau divisio. Tumbuhan atau hewan yang berada pada filum pasti akan memiliki ciri yang sama dengan beberapa makhluk hidup sejenis. Makhluk hidup yang memiliki beberapa ciri yang sama ini akan dimasukkan ke dalam satu kelas. Contohnya jika kita tahu, pada tumbuhan ada dua kelas yaitu tumbuhan dengan biji keping satu atau Monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau dikenal sebagai Dicotyledonae.

Ordo

Ordo adalah tingkatan takson yang berada di bawah kelas. Kita dapat mengetahui bahwa pada tumbuhan biasanya ada akhiran nama ordo –ales, sedangkan pada hewan tidak ada penamaan khusus pada ordonya. Contoh penamaan ordo yang sering kita ketahui pada hewan adalah herbivora, carnivora, omnivora, dan lain sebagainya.

Famili

Dapat juga disebut sebagai keluarga. Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada makhluk hidup, biasanya akan sangat wajar bila terdapat suatu kelompok yang berkerabat dengan makhluk hidup lain. Ini bisa ditandai karena dua atau lebih makhluk hidup yang berbeda, memiliki beberapa kesamaan ciri.

Genus

Ini adalah takson yang sebelumnya telah kita singgung. Nama genus yang akan diberikan pada suatu makhluk hidup dapat diambil dari berbagai macam kata mulai dari zat di dalamnya, nama keluarga, dan lain sebagainya.

Spesies

Secara umum kita mengetahui bahwa spesies juga dapat disebut Jenis. Spesies adalah takson paling rendah dan spesifik dari sistem klasifikasi. Spesies adalah satuan makhluk yang melakukan perkembang biakan. Dalam penamaannya, biasanya spesies makhluk hidup digabung dengan nama genus makhluk hidup itu sendiri. Umumnya, penamaan ilmiah pada suatu makhluk hidup terdiri dari dua kata. Dimana dua kata ini terdiri dari nama genus dan jenisnya. Kata pertama pada nama ilmiah makhluk hidup adalah nama genus, sedangkan kata kedua berasal dari nama jenis makhluk hidup itu sendiri.

Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Semua penelitian dan penemuan rata-rata memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Begitu pula dengan adanya sistem klasifikasi makhluk hidup. Lalu mengapa perlu dilakukan pengelompokan makhluk hidup?. Berikut adalah daftar tujuan dilakukannya klasifikasi makhluk hidup:

Lebih Mudah Dalam Membedakan Antar Makhluk Hidup

Jika telah mengetahui ciri-ciri makhluk hidup, maka kita dapat mengetahui dan membedakan berbagai makhluk hidup walaupun lokasinya bercampur menjadi satu. Contohnya, kita sering salah membedakan kera dan monyet. Padahal keduanya dapat dibedakan dari ciri-ciri dari keduanya.

Mengetahui Riwayat Hubungan Kekerabatan

Makhluk hidup di dunia tidak ada yang tiba-tiba muncul tanpa ada riwayat dengan makhluk lain. Klasifikasi makhluk hidup sendiri terjadi karena adanya kegiatan pengelompokan tiap-tiap makhluk hidup berdasar pada ciri-ciri mereka masing-masing. Hubungan kekerabatan antar makhluk hidup dapat kita ketahui dengan menggunakan tingkat takson yang diperkenalkan oleh Linnaeus.

Lebih Menyederhanakan Objek Studi

Ada banyak sekali makhluk hidup di dunia ini. Jika kita mempelajarinya satu persatu pasti akan memakan waktu yang sangat lama. Maka dari itu, dengan adanya klasifikasi, objek studi yang akan diteliti juga akan semakin mengerucut dan spesifik. Ini membantu dalam memangkas waktu penelitian.

Memudahkan Mempelajari Makhluk Hidup

Pengelompokan yang dilakukan berdasarkan berbagai macam ciri-cirinya. Dengan dilakukannya klasifikasi pada setiap makhluk hidup, kita akan lebih cepat tahu mengenai makhluk hidup dan mempermudah dalam mengetahui makhluk hidup mana saja yang memiliki ciri khas yang sama ataupun berbeda.

Memberi Nama Spesies yang Belum Diketahui

Tahukah kalian, bahwa sebenarnya seiring berkembangnya zaman, berbagai penemuan spesies makhluk hidup baru terus terjadi. Dan kemungkinan masih banyak pula yang belum teridentifikasi. Dengan melihat ciri-ciri yang ada, para ilmuwan akan lebih mudah dalam memberikan nama baru untuk spesies tersebut.