Thursday , December 5 2024
Pengertian Sosialisasi Contoh Agen Sosialisasi Definisi Fungsi

Pengertian Sosialisasi, Mempelajari Agen Sosialisasi dalam Kehidupan

Pengertian Sosialisasi, Mempelajari Agen Sosialisasi dalam Kehidupan. Definisi apa itu sosialisasi dan siapa saja yang termasuk agen sosialisasi. Proses sosialisasi individu dapat berperan sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat dimana manusia tersebut berada. Individu yang baru dilahirkan hanya berperan sebagai makhluk hidup yang hanya memerlukan kebutuhan biologis seperti minum, makan dan bereaksi terhadap rangsangan tertentu, bisa saja panas, dingin dan lain sebagainya. Manusia dalam tahapan berikutnya akan berinteraksi satu sama lain dengan manusia lainnya yang ditemui disekitarnya. Komunikasi yang terjalin juga akan mempengaruhi proses sosialisasi. Hingga akhirnya individu-individu tersebut dapat berkembang dan menjadi makhluk sosial seutuhnya.

Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi sendiri memiliki banyak defenisi atau pengertian. Baik dari para ahli maupun dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Berikut ini adalah beberapa pengertian sosialisasi:

Menurut KBBI

Sosialisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti suatu proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat di lingkungannya.

Menurut Peter L. Berger

Sosialisasi menurut Peter L. Berger adalah suatu proses seorang anak belajar menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.

Menurut Paul B Horton

Sosialisasi menurut Paul B Horton adalah suatu proses di mana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

Menurut Vander Zande

Sosialisasi menurut Vander Zande adalah proses interaksi sosial dimana kita mengenal cara-cara berpikir, berperasaan dan berperilaku sehingga dapat berperan serta secara efektif dalam masyarakat.

Sosialisasi bukan serta merta ada tanpa alasan dan tujuan. Sosialisasi memiliki tujuan yang cukup bermanfaat bagi kehidupan manusia. Diantaranya adalah memberikan ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh seseorang. Menambahkan kemampuan berkomunikasi yang efektif dan efisien. Membantu untuk diadakannya pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari manusia. Dan membiasakan individu terhadap nilai-nilai yang ada pada masyarakat.

Agen Sosialisasi

Sosialisasi menjadi rutinitas yang sudah dialami oleh setiap individu sebagai makhluk sosial di sepanjang kehidupan manusia sejak dilahirkan hingga meninggal dunia. Interaksi adalah kunci dalam keberlangsungan proses sosialisasi. Maka dari itu diperlukan agen sosialisasi. Mereka adalahi orang-orang disekitar individu tertentu yang mengajarkan nilai-nilai atau norma-norma tertentu sesuai dengan wilayah atau kondiri, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Agen sosialisasi juga dapat diartikan sebagai pihak-pihak yang membantu individu mempelajari nilai-nilai atau tempat individu tersebut hingga menjadikannya dewasa. Jika di jajarkan, maka tingkatan agen sosialisasi yang utama adalah keluarga, lalu kelompok bermain, sekolah, lingkungan dan berbagai media massa.

Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi

Keluarga merupakan salah satu institusi yang berperan paling penting pada pengaruh sosialisasi manusia. Keluarga adalah kelompok primer yang hampir selalu bertatap muka di antara anggotanya setiap hari. Dengan begitu, anggotanya dapat selalu mengikuti perkembangan yang lainnya. Orang tua memiliki posisi yang tinggi dalam mendidik anak-anaknya. Ini merupakan manfaat karena dapat memberikan hubungan emosional yang cukup penting dan sangat diperlukan dalam proses sosialisasi. Gaya hubungan orang tua dan anak akan mempengaruhi proses sosialisasinya.

Di dalam lingkungan keluarga juga terdapat dua macam pola sosialisasi. Yaitu sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatif. Dimana keduanya memiliki keutamaan yang berbeda namun saling melengkapi satu sama lain.

Sosialisasi represif

Sosialisasi represif adalah sosialisai yang mengutamakan adanya ketaatan anak pada orang tua, menuntut adanya rasa hormat anak pada orang tua. Sosialisasi dengan pola ini menggunaan hukuman terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh anak. Sistem komunikasi sosialisasi semacam ini menunjukkan komunikasi yang sifatnya satu arah dan terletak pada keinginan orang tua saja.

Sosialisasi partisipatif

Sedangkan sosialisasi partisipatif mementingkan adanya partisipasi dari anak dalam memberikan apa yang diminta oleh anak apabila anak berperilaku baik atau berhasil mendapatkan sesuatu. Penekanannya ada pada interaksi anak sebagai pusat sosialisasi dan kebutuhan. Sosialisasi semacam ini memungkinkan komunikasi yang terjalin adalah komunikasi dua arah. Dan akan mempengaruhi tingkat pengertian antara orang tua dan anak.

Kelompok Bermain sebagai Agen Sosialisasi

Kelompok bermain juga merupakan salah satu agen sosialisasi yang memiliki pengaruh besar dalam pembentukan pola perilaku seseorang. Jika dalam keluarga, interaksi yang akan dipelajari di rumah pasti melibatkan hubungan yang tidak sederajat karena rasa hormat yang ada pada satu sama lain (hubungan antara yang muda dengan yang lebih tua). Sementara itu,di dalam sebuah kelompok bermain, seorang anak akan belajar bagaimana cara berinteraksi dengan anak-anak yang sebaya. Di dalam kelompok bermain, individu juga tetap mempelajari norma, nilai, kultur, peran, di dalam kelancaran kegiatan sosialisasinya terhadap anak-anak sebayanya. Dalam kelompok bermain juga adalah arena seorang anak untuk dapat belajar mengenai nilai-nilai keadilan.

Sekolah sebagai Agen Sosialisasi

Hampir mirip dengan kelompok bermain, sekolah merupakan salah satu agen sosialisasi yang berada di dalam sistem pendidikan formal. Seseorang akan mempelajari hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah dipelajarinya dalam lingkungan keluarga ataupun kelompok bermain. Pendidikan di sekolah bertujuan untuk mempersiapkan anak didik supaya dapat memahami peranan baru yang dapat diterapkan apabila siswa tidak lagi tergantung kepada orang tua.

Lingkungan Kerja sebagai Agen Sosialisasi

Lingkungan kerja sangat beraneka ragam sesuai dengan lokasi dan wilayahnya, contoh pengelompokan lingkungan kerja adalah pekerja pabrik, kelompok pegawai kantor, petani, pedagang dan lain sebagainya. Setiap kelompok terdapat aturan tersendiri. Seseorang dalam kelompok tersebut ketika melakukan pelanggaran akan mendapat sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dantelah disepakati.Di dalam hubungan sosial pada lingkungan kerja, setiap manusia harus menjalankan peranan sesuai dengan kedudukannya. Ini dilakukan demi tercapainya tujuan tertentu untuk lebih bermanfaat dalam kehidupannya.

Media Massa sebagai Agen Sosialisasi

Rupanya media massa juga merupakan agen sosialisasi yang cukup berpengaruh terhadap perilaku dan tindakan masyarakat secara keseluruhan. Media massa dapat mempengaruhi sikap dan tidakan yang diambil oleh sebuah atau banyak anggota masyarakat. Nilai dan norma yang disampaikan oleh media massa akan menjadi presepsi baru, hingga tertanam dalam diri seseorang. Indera yang digunakan untuk menangkap pesan dari media massa adalah penghilatan atau pendengaran. Informasi yang disajikan juga dapat bersifat positif atau negatif. Apabila informasi yang disampaikan bersifat positif ,maka dalam diri penikmatnya akan terbentuk kepribadian yang positif. Namun sebaliknya, jika informasi yang dibagikan bersifat negatif maka akan membentuk kepribadian yang negatif pula bagi penonton maupun pendengarnya. Media massa sudah umum digunakan untuk mengukur, membentuk dan mempengaruhi pendapat masyarakat.

Sosialisasi Sebagai Suatu Proses

Dalam kehidupan bermasyarakat diperlukan kemampuan untuk menilai berbagai hal secara objektif dari berbagai sudut pandang. Baik sudut pandang diri sendiri maupun dari sudut pandang orang lain. Jika sudah mendapatkan kemampuan seperti itu, maka seseorang dapat dinamakan diri. Diri seseorang dapat terbentuk dan berkembang seiring proses sosialisasi yang dilakukan. Caranya dengan tetap menjaga ritme komunikasi dengan orang lain. Tahapan dalam peraihan diri individu ini dapat dibagi menjadi tiga. Yakni: Preparatory Stage (Tahap persiapan anak), Play stage (Tahap meniru), dan Game stage (Tahap untuk bersiap dalam bertindak).