Pengertian Zat Padat, Ciri-ciri, Sifat & Contoh. Penjelasan zat padat hubungannya dengan tekanan dan pemuaian. Tahukah kalian, bahwa tanpa kita sadari, sebenarnya di dalam kehidupan sehari-hari kita sendiri telah banyak zat-zat yang sering kita jumpai dan turut serta melengkapi kebutuhan hidup kita sehari-hari. Zat sendiri memiliki beberapa macam diantaranya adalah zat padat, zat cair, dan zat gas.
Mari kita ambil contoh. Misalkan kalian sedang memegang es batu, dan kemudian mencair. Itu adalah merupakan salah satu perwujudan perubahan zat yang berasal dari padat menjadi cair, yang sebelumnya juga dari zat cair menjadi zat padat. Jika zat itu ternyata dapat berubah-ubah, lalu sebenarnya apa sih zat itu sendiri? Yuk kita bahas secara mendalam pada kali ini. Sebelum kita lanjutkan pembahasan materi zat padat ini, tidak ada salahnya jika kalian juga membaca sejenak materi fisika di halaman lainnya, yaitu pengertian dan hukum termodinamika dan juga berbagai pengertian atom dan model teori atom menurut para ahli fisika.
Zat adalah merupakan sesuatu yang di dalamnya memiliki massa serta menempati suatu ruang. Semua benda sudah pasti memiliki zat-zat yang terkandung di dalamnya. Ini juga dapat disebut sebagai materi. Dalam pengelompokannya, zat juga memiliki tiga kelompok utama yaitu zat padat, zat gas, dan zat cair. Kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai zat padat.
Pengertian Zat Padat
Berbeda dengan zat lainnya, zat padat adalah salah satu materi yang memiliki bentuk pasti dan juga volume yang memungkinkan zat ini memiliki satu ruang tertentu yang ditempati olehnya. Ada dua cara terbentuknya zat padat. Yang pertama adalah dapat tersusun dari baris-baris yang tersusun rapi dan yang kedua adalah dapat tersusun secara abstrak atau tidak menentu.
Cara terbentuknya zat padat yang memiliki susunan partikel yang rapi dapat disebut sebagai kristal. Contoh dari zat padat berbentuk kristal yaitu: gula, intan, es, dan kristal garam.
Sedangkan jika cara terbentuknya zat padat yang partikelnya tersusun secara acak, hasilnya dapat disebut sebagai amorf. Amorf sendiri umumnya memiliki tampilan beserta tekstur yang mengkilap dan cenderung elastis. Contoh dari zat padat amorf yang sering kita temui yaitu: lilin, karet, kaca, dan juga plastik.
Karena sebuah partikel dari zat padat memiliki susunan yang saling berdekatan dan menyatu, maka hal tersebut membuat zat padat tidak dapat dimampatkan secara mudah. Walaupun tidak dapat dikecilkan, namun kita tetap dapat mengatasi dengan memberikan tekanan pada zat tersebut.
Walaupun pada zat padat partikel individunya tidak bergerak dengan cepat ketika mengalahkan gaya tarik menarik yang terjadi antar partikel, namun partikel-partikel yang ada tersebut tetap akan bergetar walaupun tetap saja terikat dan rapat pada tempat awalnya.
BACA JUGA: PENGERTIAN ENERGI DAN USAHA, RUMUS, JENIS & PERBEDAAN
Sifat Zat Padat
Beberapa sifat zat padat antara lain:
- Mempunyai bentuk yang selalu tetap
- Mempunyai volume yang selalu tetap
- Susunan molekul atau partikel yang ada di dalamnya teratur dan juga berdekatan atau rapat satu sama lain.
- Mempunyai gaya tarik menarik yang terjadi antar molekul dan juga sangat kuat.
- Mempunyai molekul atau partikel di dalamnya yang tak dapat bergerak bebas seperti zat lain dan tidak mudah terpisah satu sama lain.
- Bentuk gerakannya adalah bergetar dan berputar pada tempatnya saja.
- Sama sekali tidak mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya.
Ciri-ciri Zat Padat
Berikut ini adalah ciri-ciri zat padat, antara lain:
- Memiliki bentuk tetap
- Memiliki volume tetap
- Letak antar partikel berdekatan
- Gerakan partikel-partikelnya tidak terlalu bebas
- Gaya tarik menarik yang ada pada partikel sangat kuat
- Susunan partikel di dalamnya sangat berdekatan
- Zatnya tidak memungkinkan untuk dapat dimampatkan
Zat padat yang memiliki salah satu ciri berbentuk serta bervolume tetap membuat hal ini dapat kita ambil contohnya dari sebuah buku, jika kita mencoba meletakkan buku itu kedalam sebuah mangkuk, maka tetap saja bentuk dari buku itu akan tetap buku. Begutupun volumenya, volume pada buku akan selalu tetap walaupun kita memindahkannya ke tempat lainnya. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya gaya tarik menarik antar partikel yang ada pada zat padat sangatlah kuat dan lebih kuat dari zat dalam bentuk lain.
Zat padat dengan reaksi seperti diatas juga akan terjadi pada zat padat kristal baik itu gula pasir maupun garam. Dan juga akan terjadi pada zat amorf yang berupa kaca dan juga batu granit. Kedua zat padat ini juga akan tetap berada pada volume dan bentuk yang tetap selama tidak tercampur dengan zat lain seperti gas ataupun cair.
BACA JUGA: PENGERTIAN GERAK MELINGKAR BERATURAN
Pengertian Tekanan
Tekanan adalah sebuah besaran gaya yang bekerja dalam sebuah benda pada tiap satuan luas bidang tekanan itu sendiri. Rumus dari besar tekanan adalah sebagai berikut:
P = F/A
Dimana:
P = tekanan (N/m²)
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang tekan (m²)
Dalam standar internasional, satuan tekanan adalah pascal atau Pa, dan dapat juga menggunakan N/m². Prinsip ini membuat semakin besar gaya tekan maka semakin besar pula tekanannya. Begitu pula jika semakin luas bidang tekan maka akan semakin kecil pula tekannya.
Penerapan Konsep Tekanan
Contoh penerapan konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
Pisau. Mata pisau memang dibuat tajam dengan tujuan untuk memperbesar tekanan. Ini berfungsi untuk dapat lebih memudahkan ibu kita dirumah untuk memotong ataupun membelah buah yang keras.
Para ibu yang menggunakan pisau yang sangat tajam untuk memotong berbagai macam benda, akan mengeluarkan tenaga yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan orang yang menggunakan pisau dengan mata yang tumpul.
Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa pisau yang paling baik adalah pisau yang memiliki luas permukaan bidang yang lebih kecil. Umumnya dalam kehidupan sehari-hari, bidang dengan ukuran kecil tersebut yang ada pada benda-beda lain semacam pisau atau garpu kita sebut sebagai bidang tajam.
BACA JUGA: PENGERTIAN DAN RUMUS GRAVITASI
Pemuaian
Zat padat dapat berubah bentuk ketika terjadi pemuaian. Terdapat tiga rumus yang digunakan untuk pemuaian zat padat, diantaranya adalah sebagai berikut:
Pemuaian Panjang
Pemuaian panjang merupakan kejadian pemuaian yang akan membuat sebuah benda padat menjadi berukuran lebih panjang karena adanya peningkatan suhu terhadap benda tersebut.
Ini tidak mempengaruhi volume karena pemuaian hanya akan merubah benda menjadi lebih tipis dan berubah bentuk. Dan didalamnya akan dapat ditemui beberapa simbol sebagai berikut:
- L = Panjang akhir benda (m)
- L0 = panjang mula-mula benda (m)
- α = koefisien muai panjang benda (1/°C)
- ΔT = perubahan suhu benda (°C)
Pemuaian Luas
Pemuaian luas merupakan pemuaian yang terjadi pada benda padat dan membuat suatu benda menjadi lebih luas yang juga disebabkan karena peningkatan suhu. Dan didalamnya akan dapat ditemui beberapa simbol sebagai berikut:
- A = Luas akhir benda (m)
- A0 = Luas mula-mula benda (m)
- α = koefisien muai panjang suatu benda (1/°C)
- ΔT = perubahan suhu benda (°C)
Pemuaian Volume
Pemuaian volume merupakan pemuaian yang terjadi pada benda padat dan akan menambahkan volumenya karena adanya peningkatan suhu. Dan didalamnya akan dapat ditemui beberapa simbol sebagai berikut:
- V = Volume akhir benda (m)
- V0 = Volume mula-mula benda (m)
- α = koefisien muai panjang benda (1/°C)
- ΔT = perubahan suhu benda (°C)