Pengertian Suhu, Kalor dan Jenis-jenis Termometer. Apa yang dimaksud dengan suhu, arti kalor (panas), kalorimeter dan macam-macam termometer. Kalian tahu beruang kutub? Walaupun ia sering berjalan di atas permukaan es dan hidup di tempat yang dikelilingi es, kenapa ia tak merasa kedinginan? Itu dikarenakan bulu-bulu yang menyelimutinya cukup tebal sehingga walaupun ditengah udara yang dingin, ia tetap merasa hangat. Bagaimana itu bisa terjadi? Apakah bulunya berfungsi menghalangi hawa dingin atau melindungi panas tubuhnya supaya tidak keluar? Dengan belajar suhu dan kalor, kita akan mengetahui hal tersebut.
Pengertian Suhu
Suhu dapat dibilang adalah nilai derajat panas atau dinginnya sebuah benda. Dapat diukur menggunakan alat yang dinamakan termometer. Sifat yang dapat diukur dengan suhu disebut sifat termometrik. Jika kalian mendengar kata-kata derajat pada sebuah angka yang menunjukkan kondisi sekitar, maka itu adalah satuan dari suhu. Untuk menyatakan suhu dalam bilangan, maka diperlukan patokan suhu yang tetap dan dapat dibuat kembali dengan mudah dan teliti. Patokan suhu yang digunakan ini disebut sebagai titik tetap.
Jenis-jenis Termometer Berdasarkan Skala
Termometer ini memiliki zat cair di dalamnya yang dinamakan ari raksa. Air raksa dipilih karena ia mudah dilihat dan mengkilap. Karena air raksa dapat mengambil panas dari benda yang di ukur, maka suhu air raksa juga akan sama dengan suhu benda yang diukur. Titik beku air raksa juga berada pada 39°C sedangkan titik didihnya adalah suhu 357°C. Walaupun cair, air raksa tidak akan membasahi dinding tabung dan dapat meningkatkan ketelitian ketika pengukuran.
Penggunaan alkohol juga dapat digunakan untuk mengisi tabung pada termoeter karena alkohol adalah zat yang dapat mengukur suhu yang lebih rendah dibandingkan air raksa, namun ia tidak bisa mengukur suhu yang tiggi. Karena titik bekunya adalah -144°C dan titik didihnya adalah 78°C. Termometer dengan isi alkohol akan berfungsi baik untuk mengukur suhu yang rendah namun tidak direkomendasikan untuk suhu yang tinggi.
Suhu yang diketahui harus menggunakan angka bilangan tertentu untuk memudahkan dalam pembacaan. Dari skala suhu, ada beberapa termometer yang sudah menetapkan skala suhu tertentu.
Termometer dengan skala celcius
Merupakan termometer yang memiliki titik didih 100°C dengan titik bekunya 0°C. Rentang temperaturnya sekitar 0°C – 100°C dan dibagi kedalam 100 skala.
Temometer dengan skala Reamur
Termometer ini memiliki titik didih 80°R dengan titik bekunya 0°R. Rentang temperaturnya sekitar 0°R – 80°R dan dibagi kedalam 80 skala.
Termometer skala Fahrenheit
Termometer jenis ini memiliki titik didih sebesar 212°F dan titik bekunya berada pada 32°F. Rentang temperaturnya adalah 32°F – 212°F dan dibagi menjadi 180 skala.
Termometer skala Kelvin
Merupakan termometer yang memiliki titik didih 373,15 K dan titik bekunya pada angka 273,15 K. Rentang temperaturnya adalah 273,15 K – 373,15 K dan dibagi kedalam 100 skala.
Satu skala dalam derajat celcius sama dengan satu skala di dalam derajat kelvin. Sementara itu, satu skala celcius kurang dari skala reamur dan jika dibandingkan dengan fahrenheit, celcius memiliki satu skala diatasnya.
Jenis-jenis Termometer Berdasarkan Penggunaannya
Berbagai jenis termometer juga diciptakan dan digunakan untuk mempermudah hidup manusia di dunia. Bahan termometer biasa berupa pipa kaca dengan isi zat cair di dalamnya. Zat cair dipilih karena jika suhu disekitarnya berubah, zat cair juga ikut berubah. Jenis-jenis termometer berdasarkan penggunaannya adalah sebagai berikut:
Termometer klinis
Termometer klinis, digunakan sebagai keperluan medis. Biasa digunakan untuk mengukur suhu badan manusia. Angka yang tercantum pada termometer klinis umumnya didesain dari 35°C hingga dengan 42°C.
Termometer dinding
Ada pula termometer dinding, yang umumnya dipasang menempel di dinding. Difungsikan sebagai alat untuk mengukur suhu di sebuah ruangan. Skala termometer dinding umumnya didesain dari -50°C sampai dengan 50°C.
Termometer maksimum dan minimum six
Termometer jenis ini biasa digunakan sebagai alat pengukur suhu maksimum dan minimum di dalam rumah kaca. Rumah kaca ini biasanya dipakai untuk menanam tanaman sebagai keperluan bahan penelitian.
Pengertian Kalor
Kalian sudah pasti tidak akan asing dengan penggunaan kompor untuk memasak. Api yang ada pada kompor rupanya adalah pemberi kalor pada masakan yang kita masak. Karena hal itu, maka beberapa saat setelah panas dialirkan pada masakan, maka masakan menjadi hangat hingga panas. Itu berarti makanan yang kita masak mengalami kenaikan suhu. Maka dapat disimpulkan bahwa kalor yang diberikan pada sebuah zat berperngaruh pada suhu zat tersebut.
Jika kita memasak air, maka ketika air mencapai suhu 100°C dan mencapai titik didih air, jika air tersebut tetap terus dipanaskan akan menjadi uap dibeberapa waktu kemudian. Dapat disimpulkan bahwa jika kalor yang diberikan terus menerus pada sebuah zat dan mencapai titik didih, maka kalor yang diberikan dapat mengubah wjud zat tersebut. Semakin banyak kita memasak air, maka zat yang dipanaskan memerlukan waktu yang lebih lama untuk mendidih atau matang untuk zat-zat selain air. Dan kalor yang digunakan juga semakin banyak. Ini juga dapat disimpulkan bahwa kalor memiliki pengaruh pada massa zat yang dikombinasikan dengannya. Kalor akan memberikan efek berbeda terhadap benda yang diberikan panas. Ini akan sebanding dengan perubahan suhu dan massa zat yang dipanaskan menggunakan kalor.
Singkatnya, kalor ialah energi yang diterima oleh sebuah zat atau benda sehingga suhu dari benda yang terkait menjadi naik atau mendapati perubahan wujud. Satuan kalor adalah Kal. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan air adalah 1 gram air sehingga suhunya naik menjadi 1°C adalah satu kalori.
Perpindahan dan Pengukuran Kalor
Kalor juga dapat berpindah dimana perpindahan kalor dari sebuah benda terjadi ketika ada perubahan maupun perbedaan pada suhu. Ketika suhunya sama, maka akan terjadi keseimbangan dan berarti tidak akan ada perpindahan kalor atau energi antar benda. Perpindahan energi seperti ini hanya terjadi karena adanya perbedaan suhu yang disebut aliran kalor atau juga dapat disebut sebagai perpindahan kalor. Pada perpindahan ini, energi yang dipindahkan berupa panas. Maka dapat disimpulkan bahwa kalor adalah energi yang akan berpindah dari satu benda ke benda lain dikarenakan adanya perbedaan suhu di dua atau lebih benda.
Ada kegiatan pengukuran yang digunakan untuk mengukur kalor. Alat yang digunakan untuk aktivitas ini adalah kalorimeter. Kalorimeter bekerja berdasar atas Asas Black. Dimana besarnya kalor yang dilepaskan sebuah benda yang memiliki suhu lebih tinggi akan sama dengan kalor yang diterima oleh benda dengan suhu rendah.
Bahan dari kalorimeter bermacam-macam. Misalnya tembaga atau alumunium. Bebentuk seperti bejana yang sebelumnya sudah diketahui kalor jenisnya. Bejana ini dalam penggunaannya akan dimasukkan kedalam bejana yang berukuran lebih besar dan ditutup dengan kayu. Ada dua lubang di atas tutup bejana ini. Satu digunakan untuk termometer dan satunya digunakan untuk mengaduk. Demi memperkecil kemungkinan udara panasnya keluar, maka ada tatanan gabus diantara bejana kecil dan besar pada kalori meter.
Bagaimana.., setelah membaca artikel di atas apakah kalian sudah paham pengertian suhu dan kalor serta apa saja jenis termometer?