Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) sebagai salah satu Kampus Terakreditasi, berkolaborasi dengan Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (APSPBI) regional Jawa Timur mengadakan workshop bertajuk “Workshop on Outcome Based Curriculum based on the National Qualification Framework and the Independent Learning Campus, towards Accreditation of Excellent English Education Study Program”, Senin (24/06). Bertempat di Hall Sang Pencerah UMG, kegiatan ini diikuti oleh 163 peserta dari 57 universitas di Jawa Timur yang memiliki program studi Pendidikan Bahasa Inggris.
Acara ini juga dihadiri Rektor UMG, Nadhirotul Laily, S.Psi., M.Psi., Ph.D., psikolog; Wakil Rektor I UMG, Elly Ismiyah, S.T., M.T.; Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dr. Nur Fauziyah, S.Pd., M.Pd.; Presiden APSPBI pusat, Dr. Ummi Khaerati Syam, S.Pd., M.Pd.; serta pengurus APSPBI pusat dan regional Jawa Timur. Adapun pmateri utama dalam workshop ini adalah Yanuar Dwi Prasetyo, Ph.D., seorang ahli kurikulum prodi Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Bandar Lampung.
Dalam sambutannya, Candra Hadi Asmara, S.Pd., M.Pd., kepala prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMG sekaligus koordinator APSPBI regional Jawa Timur, menyatakan bahwa workshop ini merupakan bagian dari pelaksanaan review kurikulum yang sedang berlangsung di seluruh universitas di Indonesia. “Kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan skill di lapangan yang terus berkembang,” ujarnya. Sesuai dengan Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023, kurikulum yang digunakan saat ini harus mengintegrasikan capaian pembelajaran dan dikembangkan sesuai dengan KKNI dan MBKM.
Presiden APSPBI, Dr. Ummi Khaerati Syam, S.Pd., M.Pd., menekankan pentingnya program studi menyediakan capaian pembelajaran yang sesuai dengan profil lulusan. “Lulusan dari prodi PBI tidak hanya berfungsi sebagai pendidik, tetapi juga di berbagai aspek lainnya. Oleh karena itu, program studi harus menyediakan capaian pembelajaran yang sesuai,” katanya. Beliau berharap bahwa dengan adanya review kurikulum ini, seluruh prodi Pendidikan Bahasa Inggris memiliki keseragaman kurikulum, sehingga antara satu prodi dengan prodi lainnya tidak terlalu berbeda. “Harapan saya, pada implementasi kurikulum OBE di tahun ajaran 2025-2026, seluruh prodi PBI memiliki capaian pembelajaran inti yang hampir sama dengan penambahan penciri masing-masing,” tambahnya.
Yanuar Dwi Prasetyo, Ph.D., dalam materinya menjelaskan bahwa kurikulum OBE menitikberatkan pada hasil capaian pembelajaran lulusan. “Tahap pertama dalam mengembangkan kurikulum adalah mengidentifikasi profil lulusan prodi. Dari profil ini, dapat diidentifikasi rumusan capaian yang dibutuhkan oleh prodi, yang kemudian akan ditarik matriks untuk menentukan mata kuliah dan besarnya SKS yang diperlukan,” jelasnya. Dengan penyusunan kurikulum OBE ini, mahasiswa akan dibekali pengetahuan dan skill yang sesuai dengan harapan pasar, sehingga ketika lulus, mereka memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidangnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan kurikulum Pendidikan Bahasa Inggris di Jawa Timur, serta meningkatkan kualitas lulusan yang siap bersaing di dunia kerja. Workshop ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman.