Sunday , November 3 2024
Society 5.0 Tahapan Perkembangan Peradaban Manusia

Society 5.0: Tahapan Perkembangan Peradaban Manusia

Peradaban yang terus maju, diikuti dengan pengetahuan teknologi yang semakin berkembang. Hal ini membuat negara maju memikirkan cara agar masyarakat lebih maju hidup berdampingan dengan teknologi.

Manusia sendiri memiliki peradabannya masing-masing mulai dari zaman peradaban 1.0 hingga kini memasuki 5.0. Mengutip dari salah satu artikel Sampoerna University, Society 5.0 adalah sebuah konsep yang mendefinisikan bahwa teknologi dan manusia akan hidup berdampingan. Hal ini dalam rangka meningkatkan kualitas taraf hidup manusia secara berkelanjutan.

Tahapan Perkembangan Peradaban Manusia

Perkembangan teknologi yang semakin pesat mempengaruhi industri di berbagai sektor, dan kita menjadi sering mendengar istilah revolusi industri. Revolusi industri sendiri merupakan sebuah perubahan besar yang terjadi pada cara manusia dalam mengelola sumber daya.

Dengan adanya revolusi ini maka banyak sektor seperti transportasi, pertanian, teknologi, pertambangan, hingga manufaktur yang mengalami perubahan. Tentu saja perubahan tersebut berdampak besar bagi kondisi sosial, ekonomi dan budaya di seluruh dunia.

1. Revolusi Industri 1.0

Revolusi ini terjadi di abad ke-18 pada periode tahun 1750 hingga 1850. Ditandai dengan adanya penemuan mesin uap yang digunakan dalam proses produksi sebuah barang. Di era ini terjadi perubahan besar pada cara manusia mengelola sumber daya dan memproduksi sebuah produk.

Revolusi 1.0 pertama kali muncul di Britania Raya yang kemudian tersebar di seluruh negara yang ada di Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan lain sebagainya. Sebelum adanya revolusi ini, proses sebuah produksi maupun jasa merupakan suatu hal yang sulit karena membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar karena semuanya dilakukan secara manual.

2. Revolusi Industri 2.0

Revolusi ini terjadi di awal abad ke-20 yang dikenal dengan revolusi teknologi. Ditandai dengan adanya penemuan tenaga listrik yang menggantikan peran mesin uap sebagai alat untuk memproduksi suatu produk.

Terdapat kendala yang menghambat proses produksi pada sebuah pabrik yaitu permasalahan transportasi. Hingga di akhir tahun 80an, transportasi mobil pun mulai diproduksi secara massal. Namun, proses tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus dirakit dari awal hingga akhir oleh seorang perakit mobil.

3. Revolusi Industri 3.0

Revolusi 3.0 muncul di akhir abad ke-20 yang ditandai dengan adanya teknologi digital dan internet. Menurut David Harvey, seorang Sosiolog yang berasal dari Inggris mengemukakan cara pandangnya terhadap revolusi ini. Yaitu sebuah proses pemampatan ruang dan waktu yang semakin terkompresi.

Jika revolusi industri 1.0 dipicu dengan adanya mesin uap, revolusi industri 2.0 dipicu dengan ban berjalan dan tenaga pembangkit listrik, maka revolusi 3.0 dipicu dengan berbagai mesin yang bergerak. Mesin-mesin tersebut dibuat dalam bentuk komputer dan robot. Puncak dari revolusi industri 3.0 ditandai dengan adanya revolusi digital.

4. Revolusi Industri 4.0

Revolusi ini terjadi pada awal abad ke-21 di mana manusia telah menemukan pola baru dengan adanya kemajuan teknologi yang terjadi begitu cepat. Hal ini kemudian mengancam berbagai perusahaan yang lebih konvensional. Dari pengalaman terdahulu, perkembangan industri telah memakan banyak korban yang membuat kemunduran berbagai sektor.

Berbagai teknologi baru yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan bermunculan di era ini. Contohnya seperti layanan ojek online, pembayaran digital, hingga warung digital yang bermunculan di tengah revolusi industri 4.0.

5. Revolusi Industri 5.0

Diperkirakan oleh negara Jepang yang mengumumkan akan kemungkinan revolusi konsep industri 5.0 yang disebut sebagai era society. Konsep yang diusung pada society 5.0 akan lebih fokus terhadap kombinasi antara pendayagunaan antara berbagai aspek, seperti manusia, data dan teknologi.

Meskipun hampir sama dengan era revolusi sebelumnya, namun keduanya sama sekali memiliki fokus yang berbeda. Revolusi industri 4.0 memiliki fokus pada efektivitas produksi, sedangkan society 5.0 ditunjukkan lebih berfokus pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Di Indonesia sendiri perusahaan yang sudah siap menghadapi era revolusi industri 5.0 ini adalah perusahaan layanan seperti ojek online maupun penggalangan dana. Kedua perusahaan tersebut berusaha untuk memberikan kemudahan dan ikut mensejahterakan masyarakat.

Tips Menghadapi Perkembangan Peradaban Manusia

Peradaban manusia yang selalu mengalami perkembangan dan perubahan tentu akan berpengaruh terhadap cara berpikir dan tingkah laku manusia itu sendiri. Setiap manusia harus bisa menghadapi perkembangan peradaban ini dengan bijak. Berikut tips yang bisa dipraktekkan, antara lain :

  1. Sadar akan perkembangan teknologi : salah satu hal yang bisa membuat seseorang bisa bertahan menghadapi perubahan adalah kemampuan survive itu sendiri. Manusia tentu dibekali dengan pengetahuan dan akal yang bisa digunakan dengan baik, sehingga harus mulai sadar dengan perkembangan teknologi dan ambil setiap sisi positifnya
  2. Tingkatkan kemampuan berpikir : setiap manusia harus bisa meningkatkan kemampuan berpikir dan kritis agar bisa menghadapi setiap perubahan dengan lebih baik
  3. Buat rencana hidup yang baik : setiap manusia tetap harus memiliki tujuan hidup yang diwujudkan dengan rencana-rencana yang harus dilakukan ke depan, sehingga tidak akan mudah goyah dengan setiap perubahan dan perkembangan yang dialami

Perkembangan peradaban yang terjadi dari revolusi industri 1.0 hingga kini memasuki society 5.0 menuntut kita sebagai manusia juga untuk ikut berpikir kritis. Tentu setiap dari kita harus mampu menyikapi setiap perubahan yang ada dengan mengambil hal-hal yang positif.