Friday , September 20 2024
Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi Komponen Penggolongan Akun dan Fungsinya

Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi, Komponen, Penggolongan Akun dan Fungsinya

Penjelasan mengenai persamaan dasar akuntansi, mulai dari definisi, termasuk komponen, penggolongan akun hingga fungsinya. Akuntansi sering kali menjadi momok tersendiri bagi anak IPS, perhitungan yang tampaknya simpel ini sebenarnya menuntut pemahaman dan juga ketelitian yang cukup tinggi. Berbicara tentang akuntansi tentunya tidak akan lepas dari neraca, nah masalah utamanya biasanya neraca tidak balance atau seimbang. Padahal perhitungan yang kita lakukan sudah benar.

Dimanakah letak kesalahannya? Biasanya kesalahan yang muncul adalah karena sobat salah menggolongkan akun dalam transaksi yang sobat input ke dalam neraca. Kebanyakan orang mengira akuntansi adalah suatu ilmu menghafal, padahal hafalan itu tidak akan berguna karena banyak sekali modifikasi transaksi yang bisa saja terjadi. Hal yang harus dilakukan adalah memahami dasar-dasar akuntansi.

Dua hal dasar yang harus dipahami dalam mengerjakan soal akuntansi adalah Persamaan dasar akuntansi dan penggolongan akun. Jika sobat memnguasai kedua hal ini bisa dipastikan sobat tidak akan kesulitan dalam mengerjakan soal-soal akuntansi, berikut pembahasannya:

Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi

Agar lebih mudah memahami pertama-tama sobat harus memahami pengertian dari persamaan dasa akuntansi ini, karena semua perhitungan dan kerangka akuntansi merujuk pada persamaan ini. Persamaan dasar akuntansi adalah perhitungan untuk menyamakan aset suatu perusahaan ataupun badan usaha dengan semua kewajiban finansial dan ekuitasnya.

Formulasi atau rumus dari persamaan dasar akuntansi adalah:

Aset = Kewajiban + Ekuitas

Jika sobat sudah memahami dengan benar ketiga komponen penyusun rumus diatas maka akan mudah membuat neraca dan menyelesaikan soal akuntansi. Persamaan diatas berlaku dan harus diaplikasikan pada semua aktivitas dan transaksi bisnis. Aset harus selalu setara dengan kewajiban dan ekuitas pemilik.

Lalu, apakah boleh dibalik? Aset = ekuitas + kewajiban, karena nilainya akan sama saja dika dibalik. Jawabannya adalah tidak, kewajiban harus dihitung terlebih dahulu karena didalam kewajiban terdapat perhitungan hutang, baik hutang modal ataupun hutang gaji. Untuk endapatkan pembukuan yang sehat tentu saja semua hutang dan kewajiban yang perlu dibayarkan harus didahulukan.

Komponen Persamaan Dasar Akuntansi

Agar lebih memahami, sebaiknya kita bahas komponen persamaan tersebut satu persatu sebagai berikut:

1. Aset

Aset adalah sumber daya yang menjadi hak milik perusahaan atau badan usaha, aset ini dimanfaatkan dan juga dikendalikan sepenuhnya oleh perusahaan untuk menjalankan usaha dan juga bersifat jangka panjang. Aset sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Aset Tetap: Bangunan, Mesin Produksi, Kendaraan
  • Aset lancar : Kas, Biaya Dibayar Di muka, Piutang
  • Aset Tidak Berwujud: Hak Cipta, Hak Paten, Goodwill.

2. Kewajiban

Kewajiban dalam bahasa akuntansi sering juga disebut liabilitas yang memiliki pengertian sejumlah dana dipinjam dari pihak lain dan harus dilunasi sesuai waktu yang telah disepakati. Secara mudah kebanyakan bentuk kewajiban adalah utang, meliputi utang jangka pendek seperti gaji karyawan, pajak maupun utang jangka panjang seperti utang obligasi.

3. Ekuitas

Poin terakhir ini biasanya sulit untuk dipahami. Ekuitas adalah bagian dari aset yang dimiliki oleh pemegang saham atau pihak ketiga. Agar lebih mudah dipahami adalah sepeti ini, misalnya ketika akan mendirikan perusahaan ternyata bangunan yang akan digunakan untuk usaha berasal dari investor. Maka aset bangunan itu termasuk ekuitas. Sebagai contoh akun ekuitas yang umum digunakan antara lain: Modal Pemilik, Penarikan Pemilik (prive), Laba Ditahan, Saham Biasa dan Modal disetor.

Fungsi Persamaan Dasar Akuntansi

  1. Persamaan dasar akuntansi memegang peranan utama dalam pembukuan perusahaan. Berikut beberapa fungsi persamaan dasar akuntansi untuk perusahaan:
  2. Mencatat semua pengeluaran dan pemasukan keuangan perusahaan.
  3. Mengetahui berapa total uang atau modal yang telah dikeluarkan selama satu periode pembukuan.
  4. Mengetahui perubahan aset suatu perusahaan sebagai akibat dari setiap transaksi yang telah dilakukan.

Setelah memahami persamaan dasar akuntansi yang sobat harus lakukan berikutnya adalah mempelajari tentang penggolongan akun. Mengapa ini diperlukan? Pasalnya, persamaan sederhana di atas tiap komponennya terdiri dari banyak jenis akun. Jika sobat tidak memahami transaksi yang terjadi termasuk akun apa maka persamaan dasar akuntansi di atas tidak dapat diselesaikan.

Penggolongan Akun

Sebelum mempelajari penggolongan akun, apakah yang disebut dengan akun? Pengertian akun adalah suatu pencatatan transaksi, semua pencatatan transaksi yang melibatkan masuk atau keluarnya uang disebut akun. Akun akan menyebabkan terjadinya perubahan aktiva, utang, modal, pendapatan, dan beban. Slip gaji, slip pembayaran listrik, slip pembelian bahan baku, struk pendapatan, semua itu adalah sedikit contoh akun.

Satu hal penting, penggolongan akun ini harus dipahami, bukan dihafalkan jenisnya. Karena semakin besar perusahaan transaksi finansial yang dilakukan juga semakin kompleks, terkadang dibutuhkan pemahaman terlebih dahulu sebelum ditentukan masuk akun yang mana. Tentunya hal ini tidak dapat dilakuka jika hanya menghafal beberapa jenis contoh akun transaksi.

Pelajari Juga: Kegiatan Ekonomi (Produksi, Distribusi, Konsumsi) dalam Kehidupan Sehari-hari

Akun itu sendiri ada dua macam yaitu akun riil dan akun nominal, yang akan kita bahas berikutnya. Jadi pengolongan akun ini adalah pengelompokan berbagai jenis transaksi berdasarkan klasifikasinya agar persamaan dasar akuntansi dapat dihitung dengan tepat.

1. Akun Riil

Akun riil disebut juga akun tetap yaitu suatai kelompok akun yang dilaporkan dalam neraca. Akun riil ini aka selalu ada di setiap periode pencatatan keuangan, Yang merupakan jenis akun riil adalah: harta (aktiva), kewajiban, dan modal.

Selanjutnya akan kita bahas satu persatu mengenai harta, kewajiban dan juga modal

1.1. Harta (Aktiva)

Di dalam perusahaan harta atau aktiva adalah komponen utama yang merupakan sumber kekayaan untuk menjalankan semua aktivitas usaha. Yang termasuk dalam akun harta adalah semua biaya yan dikeluarkan pada transaksi sebelumnya serta memiliki manfaat unntuk periode berikutnya. Harta sendiri dikelompokkan menjadi 4 jenis sebagai berikut:

1.1.1. Harta Lancar (Current Assets)

Harta lancar atau current assets adalah kekayaan perusahaan berupa uang tunai, saldo rekening atau hal lain yang dapat dikonversi menjadi uang dalam waktu cepat. Batasan waktu yang dimaksud adalah dalam satu periode finansial. Contoh akun yang termasuk harta lancar :

  • Kas, yaitu harta lancar yang terdiri dari uang kertas, uang logam, dan kertas berharga yang sifatnya sama seperti uang.
    Stok barang, biasanya terdapat dalam perusahaan dagang, yaitu barang yang sengaja dibeli untuk dijual kembali.
  • Piutang, yaitu klaim atau tagihan terhadap pihak ketiga yang timbul karena adanya suatu transaksi.
  • Piutang wesel, konsepnya sama dengan pitutang, hanya saja piutang wesel berupa perjanjian tertulis yang dikirim dari debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat perjanjian tersebut pada waktu yang telah ditentukan.
  • Perlengkapan, yang merupakan semua benda yang habis dipakai untuk kelancaran usaha seperti, pulpen, spidol, kertas, plastik pembungkus dan sebagainya.
  • Biaya dibayar di muka. Biaya Ini merupakan hal yang dibayar secara langsung pada awal periode untuk jangka waktu tertentu.
  • Surat berharga. Surat berharga dapat berupa saham berupa kepemilikan saham atau obligasi perusahaan lain yang bersifat sementara dan dapat dijual kembali sewaktu-waktu.
  • Investasi jangka panjang, investasi yang dimaksud adalah menggunakan uang perusahaan namun tidak mengganggu transaksi harian perusahaan.
1.1.2. Harta Tetap

Harta tetap atau aktiva tetap adalah harta kekayaan yang memiliki wujud nyata dan digunakan dalam kegiatan sehari-hari perusahaan. Harta tetap ini biasanya bersifat jangka panjang yang memiliki waktu pemanfaatan lebih dari satu tahun. Aktifa tetap ini juga tidak dapat dijual, karena jika tidak ada akan memngganggu peroses berjalannya usaha. Contoh harta tetap adalah gedung, mesin atau peralatan, kendaraan operasional perusahaan, tanah dan sebagainya.

1.1.3. Harta Tidak Berwujud (Intangible Assets)

Harta atau aktiva tidak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk fisik namun memiliki posisi penting dalam kelangsungan usaha. Contoh dari aktiva tidak berwujud adalah goodwill (produk unggulan dan lokasi strategis), hak paten, hak cipta, merek dagang atau franchise. Walaupun tidak berwujud hal-hal tersebut juga mengalami penyusutan tiap tahunnya, penyusustan intangible assets ini sidebut dengan amortisasi.

1.1.4. Harta (Aktiva) Lain

Yang masuk dalam golongan keempat adalah harta lain yang tidak dapat dimasukkan kedalam tia jenis harta diatas, contoh: biaya pra operasi, dan biaya emisi saham.

Sekecil apapun badan usaha membutuhkan penghitungan keuangan, namun perlu diingat bahwa tidak semua perusahaan memiliki keepat jenis harta diatas.

1.2. Akun Kewajiban

Kewajiaban atau liabilitas adalah segala keharusan finansial yang dimiliki perusahaan, keharusan ini berupa penyerahan harta atau jasa sebagai akibat dari kegiatan usaha yang sudah dilakukan. Singkatnya kewajiban adalah utang perusahaan. Akun kewajiban ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

1.2.1. Utang Lancar

Adalah utang yang harus dibayar dalam jangka pendek, biasanya dalam satu periode finansial. Satu periode finansial umumnya adalah 1 tahun. Contoh utang lancar antara lain:

  • wesel bayar, mirip seperti wesel pitutang namun dalam posisi perusahaan yang harus membayar.
  • utang usaha, yaitu Utang yang muncul karena perusahaan beli stok barang dengan cara kredit
  • beban belum dibayar, yaitu beban operasional yang sudah dimanfaatkan namun dibayar belakangan seperti gaji, listrik, internet, air dan sebagainya
  • pendapatan diterima di muka. Merupakan hasil usaha yang diterima lebih dulu misal uang muka baik untuk pembelia barang ataupun jasa dari klien. Uang sudah diterima namun perusahaan masih memiliki kewajiban untuk menyelesaikannya.
1.2.2. Utang Jangka Panjang

Merupaka kewajiban yang harus dibayar namun jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang yang biasanya masuk dalam utang jangka panjang antara lain: utang bank, utang hipotek dan utang obligasi.

1.3. Akun Modal

Modal diperoleh dari penghitungan selisih antara harta dan kewajiban. Modal merupakan sumber kekayaan utama selain dari pinjaman modal ini biasanya berasal dari pemilik usaha. Modal ini meliputi segala sesuatu yang dapat mendukung jalannya usaha, berdasarkan sumbernya modal dibagi menjadi:

1.3.1. Modal internal

Modal Internal adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan, bisa berupa modal dari pemilik perusahaan ataupun yang diperoleh dari keuntungan suatu perusahaan.

1.3.2. Modal eksternal

Modal eksternal adalah modal yang didapat dari luar seperti pinjaman bank atau dari investor. Dalam perusahaan besar modal dibedakan dengan ekuitas.

2. Akun Nominal

Akun nominal disebut juga akun sementara, jenis akun ini akan masuk dalam laporan laba rugi saja. Yang merupakan kelompok akun nominal ini adalah pendapatan dan beban. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai akun pendapatan dan akun beban:

2.1. Akun Pendapatan

Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Hasil ini nantinya akan meningkatkan jumlah aktiva dan mengurangi kewajiban. Pendapatan dibagi menjadi 2 yaitu:

2.1.1 Pendapatan Usaha

Pendapatan usaha adalah pendapatan diperoleh langsung dari kegiatan usaha perusahaan. Yaitu hasil penjualan produk maupun hasil dari penjualan jasa kepada klien

2.1.2. Pendapatan di Luar Usaha

Pendapatan diluar usaha adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha perusahaan, biasa disebut dengen usaha sampingan. Ada banyak perusahaan yang tidak memiliki pendapatan ini. Salah satu contoh adalah uang dari penyewaan harta tetap perusahaan kepada pihak lain.

2.2. Akun Beban

Beban merupakan upaya yang dikeluarkan selama melaksanakan kegiatan usaha, beban ini dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan usaha. Seperti pendapatan, akun beban juga dibedakan menjadi dua, yaitu:

2.2.1. Beban Usaha

Beban Usaha adalah upaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Sebagai contoh adalah beban iklan, beban sewa, beban perpengkapan dan beban lain yang mendukung terjadinya proses produksi ataupun penjualan untuk menmperoleh pendapata usaha.

2.2.2. Beban Lain

Beban lain adalah upaya yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan utama perusahaan. Salah satu contoh mudah beban lain adalah beban bunga bank atas pinjaman yang dilakukan oleh perusahaan.

Fungsi Penggolongan Akun

Setelah memahami pengertian akun dan penggolongan akun, berikut dengan koponen akun didalamnya. selanjutnya akan kita pelajari fungsi dari penggolongan akun. Penggolongan akun memiliki 4 fungsi sebagai berikut:

  1. Mengelompokkan transaksi berdasarkan tempatnya, apakah termasuk aktiva, beban atau akun lainnya.
  2. Sebagai media untuk melakukan pencatatan laporan baik neraca maupun laporan laba rugi.
  3. Mengetahui sumber-sumber pendapatan keuangan perusahaan seperti harta dan laporan perubahan modal.
  4. Memudahkan membaca laporan keuangan suatu perusahaan.

Nah sobat, itulah uraian materi pelajaran akuntansi yang dapat kami sajikan hubungannya dengan pengertian persamaan dasar akuntansi, yang juga meliputi komponen persamaan dasar akuntansi, penjelasan detail tentang fungsi persamaan dasar akuntansi penggolongan akun, dan juga fungsi penggolongan akun itu sendiri.