Kronologi Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia 1945. Kronologi peristiwa sejarah dan perjuangan RI dalam detik-detik kemerdekaan mulai 6 – 18 Agustus 1945. Dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, para pahlawan terdahulu berjuang hingga titik darah penghabisan demi dapat berkibarnya bendera merah putih tercinta kita. Hendaklah kita mempelajari dan selalu mengingat perjuangan mereka hingga kini. Jika pada materi sebelumnya kita mempelajari sejarah Kerajaan Majapahit di Nusantara, maka kali ini kita akan membahas mengenai kronologi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mari kita simak bersama.
Tanggal 6 Agustus 1945
Dunia digemparkan oleh adanya berita bahwa sebuah bom atom dijatuhkan di atas negara Jepang, tepatnya di kota Hiroshima, oleh pihak Amerika Serikat.
Tanggal 7 Agustus 1945
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau lebih sering dikenal sebagai BPUPKI, mengganti namanya menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau yang lebih sering dikenal sebagai PPKI.
Tanggal 9 Agustus 1945
Dunia degemparkan lagi dengan adanya berita kedua mengenai penjatuhan bom atom kedua di atas negara Jepang, tepatnya di kota Nagasaki. Penjatuhan bom ini lagi-lagi dilakukan oleh pihak Amerika Serikat. Inilah yang menjadi penyebab awal Jepang akhirnya menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Momen bersejarah ini akhirnya dimanfaatkan oleh para pejuang Indonesia untuk dapat memproklamasikan kemerdekaan.
Soekarno dan Hatta yang pada saat itu adalah pimpinan PPKI beserta Radjiman Wedyodiningrat yang menjabat sebagai mantan ketua BPUPKI, akhirnya diterbangkan ke Dalat untuk bertemu Marsekal Terauchi. Akhirnya mereka mendapat kabar bahwa pasukan Jepang pada saat itu sedang mengalami kekalahan dan memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Tanggal 10 Agustus 1945
Sutan Syahrir yang berada di Indonesia akhirnya mendengar berita lewat radio yang pada saat itu dilarang, mengenai Jepang yang menyerah. Pada saat yang bersamaan, para pejuang bawah tanah juga sedang bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI. Mereka juga menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan begitu saja sebagai hadiah dariJepang. Syahrir lalu memberitahu hal tersebut kepada Chairil Anwar yang pada saat itu adalah seorang penyair. Berita ini kemudian menyebar pada khalayak umum terutapa para pemuda yang juga pendukung Syahrir.
Tanggal 12 Agustus 1945
Jepang akhirnya mengatakan mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada pihak Indonesia dan proklamasi kemerdekaan Indonesia juga akan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari kedepan, tergantung cara kerja dari para anggota PPKI. Pada saat itu pengumuman dilakukan di Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam.
Tanggal 14 Agustus 1945
Syahrir semakin mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Ia menganggap bahwa hasil pertemuan di Dalat hanyalah salah satu tipu muslihat Jepang.
Sementara itu Syahrir rupanya telah menyiapkan pengikutnya yang sudah siap untuk berdemonstrasi dan bahkan jika memungkinkan, mereka juga harus siap jika harus berhadapan dengan tentara jepang walaupun itu harus menggunakan kekerasan. Syahrir pun sudah menyusun teks proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh Jawa.
Pada saat itu, Soekarno sendiri juga belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah. Ia berfikir bahwa proklamasi kemerdekaan RI pada saat itu sudah pasti akan menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan akan dapat berakibat fatal jika para pejuang Indonesia belum benar-benar siap. Soekarno kemudian mengingtkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak untuk memproklamasikan kemerdekaan. Ini dikarenakan bahwa hal tersebut adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Ini berbeda dengan anggapan Syahrir yang menganggap bahwa PPKI adalah badan yang dibuat oleh jepang dengan proklamasi yang sebagai hadiah dari jepang.
Tanggal 15 Agustus 1945
Jepang akhrinya benar-benar menyerah kepada Sekutu. Para tentara dan angkatan laut Jepang masih berkuasa pada saat itu, karena mereka berencana untuk mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda lagi.
Sutan Syahrir, mendengar kabar itu melalui radio BBC. Ini membuat para pemuda menjadi memaksa untuk segera dilakukan proklamasi kemerdekaan. Namun berbeda dengan golongan tua yang tidak ingin terburu-buru, karena mereka tidak mengharapkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi.
Akhirnya diadaan rapat PPKI. Para pemuda tidak setuju karena mereka masih mengingat bahwa PPKI adalah badan yang dibentuk oleh jepang. Mereka ingin kemerdekaan yang berasal dari perjuangan, bukan dari hadiah. Soekarno dan Hatta kemudian mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) dengan tujuan memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein. Namun disana ternyata tidak ada siapa-siapa. Akhirnya mereka didampingi oleh Soebardjo kemudian ke kantor Laksamana Maeda, di Jalan Imam Bonjol. Disana, Maeda menyambut mereka dengan ucapan selamat atas berhasilnya mereka di Dalat.
Tanggal 16 Agustus 1945
Diskusi dan perundingan mengenai penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 2 dini hari. Para anggota diskusi adalah golongan tua dan muda. Mereka menulis teks proklamasi di ruang makan di kediaman Soekarno. Para penyusun teks proklamasi pada saat itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo.
Konsep dari teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno. Hadir juga pada saat itu B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro di ruang depan. Sukarni juga mengusulkan agar teks proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, dengan mengatas namakan bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu akhirnya diketik oleh Sayuti melik.
Tanggal 17 Agustus 1945
Pagi harinya, di kediaman Soekarno, telah hadir antara lain Tabrani, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Trimurti dan Soewirjo. Mereka kemudian memulai acara pada pukul 10, dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno, juga pidato singkat sekaligus menandai merdekanya negeri ini pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada hari itulah yang kini kita kenal dengan sebutan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Teks Proklamasi Kemerdekaan RI
Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
Pada teks proklamasi tersebut awalnya memang ditulis tahun 05, ini dikarenakan tahun jepang pada waktu itu adalah tahun 2605.
Teks proklamasi kemerdekaan RI yang dibaca oleh Soekarno adalah hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik). Ia adalah salah seorang tokoh pemuda yang juga ikut andil dalam persiapan proklamasi.
Bendera merah putih yang telah dijahit oleh ibu Fatmawati akhirya dikibarkan. Awalnya Trimurti adalah yang diminta untuk menaikkan bendera. Namun ia menolak karena ia merasa bahwa sebaiknya hal tersebut dilakukan oleh seorang prajurit. Akhirnya ditunjuklah seorang prajurit PETA bernama Latief Hendraningrat dan dibantu oleh Soehoed. Mereka berdua juga dibantu oleh seorang pemudi yang muncul dari belakang dengan nampan berisi bendera Sang Saka Merah Putih. Setelah bendera berkibar, pada hadirin kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Tanggal 18 Agustus 1945
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) akhirnya mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia. Berdasar pada UUD, maka terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Memiliki kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Setelah itu Soekarno dan M. Hatta terpilih sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia atas usulan otto iskandardinata dan persetujuan PPKI.